Sebenarnya haya ada dua alasan mengapa sebuah pesawat tempur dikatakan laris, pertama karna memang sedang dibutuhkan untuk berperang atau kedua memang pesawat tempur tersebut memiliki segudang teknologi maupun kemampuan yang jempolan.
Pada perang dunia ke dua merupakan alasan yang realitis unutk alasan yang pertama, yaitu mengapa pesawat tempur menjadi laris di jual. Saat perang dunia pecah, banyak negara yang terlibat dalam perang tersebut yang belajar dari perang dunia pertama yang sebelumnya telah terjadi, dimana kekuatan udara atau air superiority bakal menjadi tumpuan dalam meraih peperangan, karena fleksibilitas dan gaya tempurnya yang sempurna.
Saat perang dunia kedua, pesawat tempur legendaris P-51 Mustang merupakan pesawat tempur yang paling laris kala perang dunia kedua itu berlangsung. Sebenrnya P-51 Mustang adalah pesanan angkatan udara inggris, dan total yang berhasil diproduksi kala itu adalah 15.686 buah , dan kemudian disusul oleh pabrikan asal uni soviet yaitu pesawat tempur Yakovlev versi 1-9 yang mencapai jumlah produksi 37.000 buah lebih.
Dan pesaingnya Messerchmitt Bf/Me-109 asal negri Jerman ini telah diproduksi hingga 33.000 unit ini, di tambah oleh 10.900 buah pesawat tempur Zero kebanggaan Jepang. namun jumlah yang segitu banyak tetap tidak membuat Jerman dan jepang memenangkan perang dunia kedua.
Setelah perang dunia ke dua usai, memang keadaan secara global dapat dikatakan damai. Namun kebutuhan akan pesawat tempur bagi sebuah angkatan udara suatu negara mutlak harus dipenuhi, mengingat dunia saat itu dalam kondisi yang jenuh dengan perlombaan senjata saat perang dingin berlangsung.
Meskipun beberapa negara dibelahan dunia sedang dalam kondisi perang, namun perang tersebut tidak menyulut kearah perag dunia. Tercatat ketika perang vietnam terjadi, tampil sosok penempur Mig-21 Fishbed yang menjadi icon kebanggan komunis dikala itu yang jumlah populasinya telah mencapai lebih dari 10.000 unit diseluruh dunia dan masih digunakan hingga ssaat ini oleh beberapa negara.
Peseterunya, AS tak lantas takut dengan jumlah populasi sebesar itu, As pun menandinginya dengan F-4 Phantom dengan populasi 5.000 buah, F-86 Sabre sebanyak 9.502 buah, serta penempur legendaris F-16 sebanyak 4.000 buah. Namun hal ini lagi-lagi tak lantas membuat Amerika memenangkan perang Vietnam tersebut.
foto
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://1.bp.blogspot.com/_O-jNuGFNKHk/SnZEexDluYI/AAAAAAAAAXk/soVK0bHvNiM/s400/mig21.jpg&imgrefurl=http://iwakwelut.blogspot.com/2010/08/mikoyan-gurevich-mig-21-fishbed.html&usg=__8uDFJHUT5-ukyfyq-a-rKG9Um2c=&h=331&w=400&sz=30&hl=id&start=0&zoom=1&tbnid=izqYcQ8IfnxjPM:&tbnh=155&tbnw=241&ei=GvLpTbOyDYTTiAKm-JiGAQ&prev=/search%3Fq%3Dmig%2B21%26um%3D1%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26biw%3D1024%26bih%3D635%26tbm%3Disch&um=1&itbs=1&iact=hc&vpx=261&vpy=116&dur=229&hovh=204&hovw=247&tx=195&ty=130&page=1&ndsp=12&ved=1t:429,r:1,s:0&biw=1024&bih=635
Tidak ada komentar :
Posting Komentar