Semua Analisa Dalam Tulisan Ini Merupakan Versi Kami, Silahkan Percaya Atau Tidak

Sabtu, 04 Juni 2011

Peluru Kendali



Perang saat ini, kini telah berubah jauh, yang dahulunya penuh dengan pertempuran dengan menatap mukakan antara senjata pihak yang satu dengan pihak lainnya, dan saling unjuk kekuatan dan kecanggihan dalam waktu dan tempat yang bersamaan.
Namun saat ini perang kian semakin mudah, dengan berbagai penemuan manusia mengenai teknologi persenjataan yang semakin hari semakin canggih, maka perang saat ini dapat dilakukan dari jarak jauh bahkan sangat jauh sekalipun, seperti perang antar negara namun mereka berperang dan menyerang  dari dalam wilayah negaranya.
Penemuan Peluru kendali sebagai senjata yang bisa dibilang tidak terlalu baru ini, merupakan solusi yang perang dengan tingkat keberhasilan yang tinggi dengan resiko yang paling minimal, baik dari segi jumlah korban jiwa maupun dari segi waktu.
Peluru kendali atau yang biasa disebut dengan Rudal, pertama kali ditemukan dan digunakan sendiri oleh tentara Nazi Jerman dalm perang dunia ke II. Dalam perang ini peluru kendali masih sangat sederhana,  karena jerman mengoperasikan senjata ini dengan cara meluncurkan rudal dari sebuah pesawat peluncur kemudian dengan mengguakan remote kontrol , rudal tersebut  di kendalikan dari atas pesawat pembawanya, dengan bantuan beberapa orang teknisi yang selalu melihat kemana arah Rudal itu terbang dan sambil mengendalikannya menuju target sasarannya.
Melihat tingkat keberhasilan yang tinngi, Nazi pun mengembangkannya lebih lanjut. Namun di samping itu Sekutu yang kewalahan dengan Rudal-Rudal tersebut dan tak mau kalah dengan bangsa Arya, akhirnya juga menciptakan Rudal demi menyelamatkan armada lautnya yang kala iyu banyak berguguran.
Pihak sekutu begitu cepat merespon perkembangan teknologi Jerman dengan kecanggihan teknologi juga, hal ini tentu sangat memberatkan Jerman karena seutu berhasil membuat Rudal penangkal Rudal Jerman.
Setelah perang dunia ke II usai, tak lantas membuat pengembangan dibidang teknologi persenjataan menurun, malah terjadi perlombaan persenjataan besar-besaran yang mencapai puncaknya dan terbungkus dalam sebutan Perang dingin antara dua negara pemegang kemenangan pada perang dunia ke II yaitu Amerika serikat dan Uni soviet.
Saat perang dingin berlangsung, kedua negara sangat intens dalam pengembangan persenjataan terutama dalam pengembangan peluru kendali. Program besar-besaran pengembangan peluru kendali baik itu sebagai alat penyerang maupun alat pertahanan negara, sangat terasa.
Bila Amerika menumpukan Rudalnya pada Tomawak maka Uni soviet menumpukan Rudal andalannya pada.
Kini Amerika yang saat ini memegang kendali sebagai polisi dunia, sedang gentar oleh ulah Korea utara yang secara terang-terangan membuat Rudal kendali jarak jauh Nodong dan Taepodong yang kabarnya mampu mencapai jarak jelajah antar benua serta membawa hulu ledak nuklir. 


Namun setiap keunggulan dan keperkasaan yang dimiliki dari setiap Rudal-rudal canggih tersebut harus dibayar mahal, karena Harga untuk satu buah Rudal jelajah tersebut dapat mencapai jutaan dollar Amerika. dan belum tentu akan menjadikan suatu negara pemenang perang meskipun memiliki Rudal-rudal canggih ini.
Bila perang kini terasa semakin mudah dan praktis,tentu saja bakal kemungkinan untuk terjadinya perang akan semakin mudah, meskipun dengan biaya yang jauh lebih mahal, tentunya ada sesutu yang jauh lebih besar nilainya yang diperebutkan dalam suatu perang  yang mengindahkan Hak asasi.



foto
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.rnw.nl/data/files/images/lead/scud.jpg&imgrefurl=http://www.rnw.nl/bahasa-indonesia/article/rusia-cina-dan-berusaha-tenang-pasca-rudal-korut&usg=__LbzZbteyaDyiOo-jPjnNEYNNMa4=&h=455&w=614&sz=64&hl=id&start=38&zoom=1&tbnid=XbgE28Q8YLn85M:&tbnh=154&tbnw=220&ei=YPDpTfH0LPLbiALI4e2oAQ&prev=/search%3Fq%3Drudal%26um%3D1%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26biw%3D1024%26bih%3D635%26tbm%3Disch&um=1&itbs=1&iact=hc&vpx=722&vpy=93&dur=476&hovh=193&hovw=261&tx=226&ty=132&page=4&ndsp=12&ved=1t:429,r:3,s:38&biw=1024&bih=635

Tidak ada komentar :

Posting Komentar