Semua Analisa Dalam Tulisan Ini Merupakan Versi Kami, Silahkan Percaya Atau Tidak

Senin, 08 Juli 2013

BAGAIMANA BUMI INI TERCIPTA ?

     Alam semesta dibentuk dari material yang sama, hal ini tentu saja karena baik bumi, matahari, bintang, meteor dan benda langit lainnya berasal dari sumber yang sama, yaitu sebuaah bola besar berukuran super raksasa sekitar 15 Milyar tahun yang lalu.

     Bola besar ini kemudian meledak (istilahnya: BIG BANG) dikarenakan panas yang teramat sangat tinggi serta padatnya material yang menyusunnya. Berdasarkan penelitian menggunakan komputer super canggih, terungkap bahwa bola besar tersebut meledak sekitar 13 Milyar tahun yang lalu.



       Ledakan itu mengakibatkan seluruh material bola besar bertebaran dan berhamburan dalam bentuk yang berbeda-beda ke segala penjuru ruang angkasa. Material yang bertebaran tersebut kemudian saling bertabrakan hingga menciptakan kumpulan material baru yang masing-masing membawa zat helium dalam jumlah yang sangat besar. Kumpulan material inilah yang kemudian dalam periode 3 Milyar tahun kemudian berubah menjadi matahari yang kini kita kenal.
     
     Lalu bagaimana dengan material yang berukuran lebih kecil dan tidak memiliki zat helium besar?. Material-material ini kemudian akan menjadi planet-planet termasuk planet bumi yang saat ini menjadi rumah kita.

       Awalnya bentuk bumi tidaklah bulat, melainkan seperti pecahan batu meteor namun dengan ukuran yang lebih besar dari ukuran bumi saat ini. Dalam kurun waktu semilyar tahun, bentuk bumi akan terus membulat, hal ini dikarenakan proses yang terjadi akibat adanya gaya gravitasi internal yang dimiliki bumi yang setiap saat terus memadatkan partikel bumi menuju inti perut bumi.

Apakah bumi sudah bisa dihuni makhluk hidup ?
     Jawabannya adalah belum, Setelah menjadi bulat, bumi tak lantas dapat segera dihuni oleh makluk hidup karena atmosfer belum terbentuk, sehingga banyak sekali meteor yang jatuh ke bumi dan menyebabkan sulit untuk munculnya kehidupan.



    Setelah semilyar tahun kemudian, inti bumi (berupa magma cair)kini mulai mampu menciptakan atmosfer dan gelombang elektromagnetik, mengapa bisa? Jawabannya adalah karena inti bumi tersebut terbuat dari besi cair yang mengalir di dalam perut bumi. Dalam ilmu fisika, perputaran lempeng besi magnet akan menciptakan aliran listrik. Meskipun dalam bentuk besi cair, namun magma mampu menciptakan energi listrik. Listrik inilah yang kemudian menjadi perisai bumi serta menciptakan kutub utara dan selatan.



Dari manakah air berasal ?
     Jawabannya adalah berasal dari material bola besar yang dahulu meledak. Pada umumnya seluruh planet memiliki air, namun karena hanya bumi yang memiliki atmosfer. Sehingga air yang  menguap  oleh sinar matahari, tidak lepas ke luar angkasa melainkan tetap ada di bumi dan jatuh dalam bentuk hujan.
Darimana oksigen berasal?

    Pada awal masa lahirnya, bumi tidak memiliki zat oksigen, ini lah yang menjadi dasar bahwa manusia belum mungkin untuk dapat hidup di bumi. Pada masa itu lautan merupakan perairan kosong yang tidak berpenghuni apapun. Kemudian paparan sinar matahari terhadap air laut menciptakan ganggang (Lumut) yang tergolong dalam jenis tumbuhan. Munculnya ganggang laut di seluruh lautan dunia merupakan awal terciptanya oksigen dalam jumlah yang sangat besar. Ganggang laut melakukan proses fotosintesis sehingga dapat menghasilkan oksigen.

Darimana makhluk hidup berasal ?
      Setelah semua elemen penunjang kehidupan telah tersedia di bumi, barulah muncul kehidupan pertama di muka bumi yang berasal dari laut, yang berupa “bakteri”. Makhluk berukuran mikro ini muncul karena laut yang saat itu bersifat asam (belum Asin) di karenakan seluruh gunung berapi di dunia meletus dan memuntahkan larvanya ke laut kemudian terpapar oleh sinar matahari. Inilah yang menyebabkan munculnya bakteri untuk pertama kali.

     Bakteri muncul sekitar 5 milyar tahun yang lalu. Kemampuan bakteri untuk beradaptasi dengan keadaan lingkungan ekstrim saat itu, mengakibatkan bakteri harus berevolusi dengan berbagai cara, ada yang naik dan hidup di daratan maupun menetap di lautan. Proses ini kemudian berlanjut hingga bakteri tersebut mampu berevolusi menjadi makluk sederhana (tanpa: mata, telinga, mulut dan tangan).
Keadaan geografis lautan yang berbeda-beda menciptakan jutaan jenis bakteri baru. Hal tersebut membuat evolusi menjadi beraneka ragam sehingga dalam kurun waktu semilyar tahun kemudian akan banyak bermunculan makluk hasil evolusi dalam jenis yang berbeda-beda.



Bagaimana kondisi daratan saat itu ?
    Hampir sama dengan di lautan, di darat juga masih minim bagi tumbuhan dan makluk lainnya hidup. Namun dengan terus menurunnya suhu bumi, maka bumi mulai dapat di tinggali oleh makluk hidup sederhana.

     Bumi belum selesai berevolusi, hal ini dapat terlihat dari bagaimana masih banyaknya lempeng benua yang masih saling bergerak bebas. Pergerakan lempeng benua memang tergolong sangat-sangat lambat, yaitu sekitar 1-10 Cm pertahun, hal inilah yang membuat kita tidak merasakan adanya pergerakan lempeng yang kita pijak.

     Mengapa lempeng benua yang kita pijak terus bergerak?
Jawabannya adalah karena pada dasar bumi terdapat magma cair yang jumlahnya sangat besar dan lempeng benua mengapung di atasnya. Kemudian bumi yang senantiasa selalu berotasi/berputar pada porosnya tanpa sedetikpun berheti mengakibatkan adanya gaya dorong terhadap lempeng benua tersebut.
Saat pertama terbentuk, bumi hanya memiliki satu lempeng yang disebut Pangea,lempeng tersebut merupakan hamparan daratan yang sangat luas cikal bakal benua yang kita tinggali. Lempeng pangea terus bergerak menyebar hingga dalam kurun waktu 10 milyar tahun kemudian akan terbentuk seperti yang kita lihat saat ini di peta.



Mengapa bumi dapat terus berotasi ?
     Jawabannya adalah karena adanya energi gravitasi matahari yang begitu besar yang mengakibatkan bumi terus berputar. Tentu hal itu akan terus terjadi selama matahari masih memiliki bahan bakar hidrogen yang tentu saja suatu saat kelak akan habis.

     Sebagai contoh, dalam segelas air yang berisi kopi, kita mengaduk air tersebut sehingga kopi yang berada di dalam gelas ikut berputar mengikuti arah kita mengaduk. Bila kopi sebagai lempeng benua, air sebagai cairan magma, dan gelas sebagai bumi maka gaya kita mengaduk adalah gaya rotasinya.
Pada akhirnya kehidupan di bumi terus berevolusi hingga menciptakan makhluk-makhluk  yang unik dari yang amat kecil hingga berukuran raksasa. Semua itu berawal dari evolusi bakteri, di mana makhluk sederhana berubah hingga menjadi makhluk sempurna.



Demikian analisa tim kami

“Because everything happen for a reason”