Semua Analisa Dalam Tulisan Ini Merupakan Versi Kami, Silahkan Percaya Atau Tidak

Sabtu, 04 Juni 2011

Merancang kekuatan pertahanan nasional

Dalam sebuah negara, sebuah ankatan bersenjata mutlak diperlukan demi menjaga eksistensi negara tersebut untuk tetap ada. Peperangan yang kadang datang tak terduga, membuat sebuah angkatan bersenjata sebuah negara mutlak harus dalam kondisi siap bertaan dan siap menyerang balik dalam kondisi apapun dan kapanpun.
Wilayah Indonesia yang menempati urutan ke-6 di dunia dengan luas wilayah mencapai peringkat ke 6 dunia tersebut haruslah memiliki angkatan bersenjata yang kuat untuk menjaga kedaulatan negaranya.
Untuk saat ini, kekuatan angkatan udara kita terbilang sangat kurang untuk menjaga kedaulatan negara dikala ada serangan mendadak dari luar. Jumlah pesawat tempur yang kita miliki kiranya sekitar 200 unit, diantaranya adalah F-5, F-16, Sukhoi-27, Sukhoi-30, Hawk MK-53, Hawk 100-200, serta OV-10 Bronco yang rencananya akan di ganti dengan Armada Pucara. Serta rencana tambahan pesawat tempur T-50 dari korea.

Namun, untuk jet pesawat tempur tersebut kiranya jumlanya hanya mencapai seratusan unit yang siap tempur. Seharusnya untuk sebuah negara seluas Indonesia diperlukan pesawat tempur canggih sekelas F-22 Raptor yang mampu menjaga samudra Indonesia. Serta peningkatan jumlah pesawat Sukhoi menjadi sekitar 30 unit yang kini baru mencapai 10 unit, untuk disebar sebanyak satu skuadron di tiga wilayah Indonesia.

Memang negara kepulauan seperti Indonesia, tidak terlalu dibutuhkan untuk memiliki armada kapal induk, karena bisa saja dengan menempatkan skuadron termpur yang menyebar di wilyah kepulauan indonesia. Namun bila saja Indonesia terlibat peperangan dengan negara lain, kehadiran kapal induk memanglah sangat dibutuhkan.
Indonesia yang kala tahun 60an memiliki beberapa pesawat pembom srtategis seperti Tu-16 kini kita belum memiliki penggantinya, serta berbagai rudal pertahanan uadara dini yang dahulu ditopang oleh Rudal SA-3, kini pun belum ada penggantinya.
Memang bertumpu pada anggaran pertahanan yang belum memadai, wajarlah bila moderenisasi belum dapat dilakukan sepenuhnya mengingat beberapa pesawat akan mengalami masa pensiunnya.





foto 
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8h-MPqGtzXww5o4-T7XlZ5KQg9AxUaE3FxwqHFcmcxe8w6CkPrhnwajptLs9okiPB6xTrSNI1Zjrem56H6JbuWyQjSzzoH8Yu68acQMTn9RFHTg-5uqgbxpRq_rf-h3yuXo5EtP-V6ag/s400/Sukhoi+F-16.jpg&imgrefurl=http://defense-studies.blogspot.com/2010/10/sukhoi-dan-f-16-terlibat-latihan.html&usg=__KvmOploy9v9S3EcsyxChYAiDQJo=&h=248&w=400&sz=34&hl=id&start=0&zoom=1&tbnid=GGYiqXzOqIHvgM:&tbnh=144&tbnw=226&ei=--7pTfCFDaPliALlutChAQ&prev=/search%3Fq%3Df%2B16,%2Bf%2B5%2B,%2Bsukhoi%26um%3D1%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26biw%3D1024%26bih%3D635%26tbm%3Disch&um=1&itbs=1&iact=hc&vpx=139&vpy=307&dur=476&hovh=177&hovw=285&tx=188&ty=54&page=1&ndsp=12&ved=1t:429,r:4,s:0&biw=1024&bih=635

Tidak ada komentar :

Posting Komentar